I. R. Tannehill menyebutkan pada tahun 1853 di Brussel, Belgia di mana dilaksanakannya Konferensi Meteorologi Maritim yang merupakan pertanda dimulainya kerja sama pengumpulan data cuaca dari kapal di laut.
Selanjutnya pada tahun 1872 diselenggarakan pertemuan informal para meteorologis di Leipzig, Jerman. Pertemuan tersebut merupakan yang pertama dalam kaitan pengamatan cuaca pada stasiun di daratan.
Dalam pertemuan tersebut dihadiri 52 meteorologis guna membicarakan kemungkinan terbentuknya kerja sama meteorologi antarbangsa. Pada kesempatan tersebut seorang meteorologis kenamaan dunia yaitu Profesor Buys Ballot memaparkan idenya mengenai penyeragaman sistem pengamatan meteorologi yang menjadi standar pelaporan meteorologi sinoptik.
Berdirinya IMO (International Meteorological Organization)
Pada tahun 1879 Komite Tetap Meteorologi menyelenggarakan kongres meteorologi internasional kedua di Roma, Italia.Kongres Roma menandai berdirinya The International Meteorological Organization (IMO) secara resmi.
Kongres Roma dihadiri 40 peserta meteorologis dan saintis dari 18 negara dan dibuka oleh Perdana Menteri Italia.Kongres juga berhasil membuat struktur organisasi, program kerja setiap struktur, metode kerja yang didasarkan kerja sama internasional dan juga dukungan sukarela.
Keputusan utama Kongres Roma adalah mengangkat sembilan anggota sebagai International Meteorological Committee (IMC) – Komite Meteorologi Dunia, yaitu Buys Ballot, Cantoni, de Brito Capello, Hann, Mascart, Mohn, Neumayer, Scott and Wild.Pada sesi khusus IMC dalam kongres tersebut, menghasilkan keputusan yang mengangkat Professor H . Wild sebagai Presiden IMO and R. H . Scott sebagai Sekretarisnya.
Berdirinya WMO (World Meteorological Organization)
Adanya perang dunia kesatu dan kedua cukup mengganggu kerja IMO. Segera setelah perang, prioritas utama IMO adalah untuk memulihkan kerja sama meteorologi Internasional dan memfokuskan kembali perhatian pada hal-hal yang telah tertunda sejak 1939.
Hal ini menjadi agenda utama pada pertemuan luar biasa Conference of Directors yang diadakan di London pada bulan Februari 1946.
Konferensi London merekomendasikan kepada komite IMC untuk menyusun konstitusi IMO yang baru guna mengubah IMO menjadi organisasi antar badan pemerintahan. Yang diwujudkan dalam pertemuan Paris pada Juli 1946 sebagai persiapan Konvensi Meteorologi Dunia.
Pada 11 Oktober 1947 akhirnya dilaksanakan Konvensi Meteorologi Dunia dan dinyatakan mulai berlaku 23 Maret 1950 yang dinyatakan sebagai sejarah berdirinya World Meteorological Organization (WMO).
Melalui kongres WMO pertama pada 28 April 1951 terpilih Dr. F. W. Reichelderfer sebagai Presiden WMO, Mr. Andre Viaut sebagai Wakil Presiden WMO dan Dr. G. Swoboda sebagai Sekretaris Jenderal WMO.Selanjutnya pada 20 Desember 1951 WMO resmi menjadi badan yang menangani meteorologi di bawah PBB.
Kantor pusat WMO berada di Jenewa Swiss, yang dipimpin oleh seorang Sekretaris Jenderal. Saat ini dijabat oleh Petteri Taalas, sebelumnya adalah Direktur Finnish Meteorological Institute, lembaga meteorologi Finlandia.
Keanggotaan WMO dibagi dalam 6 region di mana setiap region dipimpin oleh seorang Presiden Asosiasi Region. Keenam region tersebut yaitu :
Region I: Africa
Region II: Asia
Region III: South America
Region IV: North America, Central America and the Caribbean
Region V: South-West Pacific
Region VI: Europe
Indonesia masuk dalam region V