Angin Dominan Bandar Udara Tunggul Wulung Cilacap

admin

Angin Dominan

Arah Dan Kecepatan Angin
Arah dan kecepatan angin dominan pada landasan pacu (runway) bandara tunggul wulung adalah arah Tenggara (TG) dengan prosentase sebesar 13,85%. Arah tenggara merupakan prevailing Wind dan arah Barat Laut (BL) merupakan Down Wind. Prosentase kejadian cross wind cukup kecil (0,64%) sesuai dengan persyaratan ICAO dengan panjang runway 1.400 meter. Angin dominan diperoleh dari data arah dan kecepatan angin yang diolah menggunakan program WRPLOT dengan hasil keluaran berupa frecuency acount, frequency Distribution, windrose, dan grafik. 
Kata Kunci : Angin Dominan, Cross wind, windrose 
Bandara Tunggul Wulung (TWL) yang berada di Kecamatan Jeruklegi, Kabupaten Cilacap pertama kali di bangun oleh Pertamina tahun 1974 dan selesai tahun 1977. Di tahun yang sama tepatnya pada 19 September 1977, bandara ini resmi beroperasi. Nama Tunggul Wulung sendiri diambil dari nama patilasan Senopati Tunggul Wulung. Hingga saat ini Bandara Tunggul Wulung dioperasikan oleh Unit Penyelenggara Bandara Udara, Kementerian Perhubungan dan merupakan bandara Klas III. Bandara Tunggul Wulung merupakan basis pesawat latih sekolah penerbangan, lantaran bandara ini tidak memiliki aktivitas yang padat dengan aktivitas pesawat komersialnya. Meski sepi, bandara ini memiliki fasilitas yang cukup memadai seperit satu taxi way, alat navigasi, runway light, apron seluas 190 x 96 meter yang mampu menampung tiga pesawat ATR tipe 72, panjang landasan pacu 1400 m x 30 m, dan pelayanan informasi cuaca penerbangan.
Pelayanan informasi cuaca penerbangan Bandara Tunggul Wulung merupakan tanggung jawab Stasiun Meteorologi Klas III Cilacap dengan membangun Pos Pengamatan Unsur Meteorologi yang berlokasi di site area Bandara Tunggul Wulung. Dalam penerbangan informasi cuaca yang dibutuhkan antara lain arah dan kecepatan angin, visibility, temperatur udara, kelembaban udara, tekanan udara. 
Dalam operasional penerbangan ada tiga tahap yaitu tahap Take Off, tahap dalam rute penerbangan dan tahap Landing. Dari tiga tahap penerbangan yang paling krusial adalah tahap Take Off dan Landing. Dalam operasional Take Off dan landing data arah dan kecepatan angin permukaan sangat penting terutama untuk menentukan dari arah mana pesawat harus Take Off atau Landing. Informasa arah dan kecepatan angin permukaan di area landasan pacu (Runway) terutama untuk menghindari terjadinya pesawat tergelincir (overshoot).

Informasi cuaca di area bandara mempunyai dua peran yaitu informasi cuaca mempunyai andil dalam peningkatan efisiensi, efektivitas dalam kegiatan penerbangan, dan mempunyai potensi yang membahayakan sehingga dapat berakibat fatal, sehingga perlu dilakukan analisis arah dan kecepatan angin permukaan di area Bandara Tunggul Wulung dengan tujuan untuk memperoleh arah dan kecepatan angin dominan di area landasan pacu (runway).
Analisis arah angin merupakan hal yang sangat esensial guna penentuan arah landas pacu. Berdasarkan rekomendasi dari ICAO, arah landas pacu sebuah bandar udara secara prinsip diupayakan sedapat mungkin harus searah dengan arah angin yang dominan. Pada saat pesawat udara mendarat atau lepas landas, pesawat udara dapat melakukan pergerakan di atas landasan pacu sepanjang komponen angin yang bertiup tegak lurus dengan bergeraknya pesawat udara (cross wind) tidak berlebihan. Bandara Tunggul Wulung memiliki arah landasan pacu (runway) 13-31 (Tenggara Barat Laut). 
Penentuan arah landas pacu yang dipersyaratkan oleh ICAO adalah bahwa arah landas pacu sebuah bandar udara harus diorientasikan sehingga pesawat udara dapat mendarat dan lepas landas paling sedikit 95% dari seluruh komponen angin yang bertiup. Adapun besarnya batas kecepatan komponen angin silang (cross wind) yang diijinkan adalah 10 knot untuk bandar udara dengan panjang landas pacu kurang dari 1200 m, sebesar 13 knot untuk bandara dengan panjang landas pacu 1200 – 1500 m, dan kecepatan angin silang 20 knot diijinkan untuk bandara dengan panjang landas pacu lebih dari atau sama dengan 1500 m. Bandara Tunggul Wulung memiliki panjang landasan pacu 1.400 meter lebar 30 meter.
Berdasarkan data arah dan kecepataan angin Pos Pengamatan Meteorologi Tunggul Wulung dalam periode data 18 bulan (Januari 2017- Juni 2018) diperoleh variasi arah dan kecepatan angin seperti pada Gambar 5 dan Gambar 6.

Variasi arah dan kecepatan angin berdasarkan mawar angin (windrose) pada Gambar diatas, terdapat arah angin yang tegak lurus dengan landasan pacau Bandara tunggul Wulung yaitu pada arah Barat Daya (BD) dengan prosentase sebesar 4,52% pada Klas kecepatan angin 1-4 knot (0,73%), 4-7 knot (1,35%), 7-11 kont (1,77%), 11-17 knot (0,64%), dan 17-21 knot (0,02%). Batas kecepatan angin silang (cross wind) landasan pacu Bandara Tunggul wulung dengan panjang landasan 1.400 meter adalah 13 knot. Kecepatan angin silang yang melebihi batas toleransi terkait dengan panjang landasan pacu di bandara Tunggul Wulung prosentasenya cukup kecil sehingga dengan landasan pacu bandara Tunggul Wulung dengan arah runway 13-31 cukup memenuhi syarat seperti yang di persyaratkan oleh ICAO.

Angin Dominan

Persentase frekuensi kecepatan angin terbesar yaitu dari arah Tenggara dengan nilai sebesar 13,85% sehingga arah Tenggara merupakan prevailing wind sedangkan arah Barat Laut merupakan Down Wind.
Frekuensi kecepatan angin tertinggi pada prevailing wind adalah antara 7-17 knot. Cros wind sewaktu-waktu dapat terjadi meskipun berdasarkan data prosentasenya cukup kecil yaitu 0,64%.

Bagikan:

Tags

Leave a Comment