Koneksi Antar Materi – Pendidikan dan Nilai Sosial Budaya

admin

Topik 2 – Filosofi Pendidikan

Koneksi Antar Materi – Pendidikan dan Nilai Sosial Budaya

Pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang pendidikan mencakup proses pengembangan budi pekerti, peningkatan wawasan, dan kesadaran terhadap budaya dengan tujuan melestarikan serta memajukan kekayaan budaya, serta mencapai kebahagiaan sebagai hakikat manusia. Setiap individu berhak atas pendidikan yang layak, dan anak-anak harus dibimbing sesuai dengan kodratnya. Guru diharapkan memperlakukan peserta didik dengan penuh kebaikan sesuai dengan kodratnya, melayani mereka dengan tulus, memberikan contoh yang baik, membangun semangat, dan memberikan dorongan. Sebagai pendidik, guru memiliki tugas untuk mengenali dan mengembangkan potensi serta kemampuan unik yang dimiliki setiap peserta didik. Dalam mendidik, guru memberikan keluasaan dan kebebasan bagi peserta didik untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka, sambil tetap memberikan arahan dan bimbingan. Sebagai seorang pendidik, guru juga harus memahami kodrat alam dan zaman. Kodrat alam artinya dalam mengajar guru harus memahami daerah asal peserta didik dan mengajar dengan menyesuaikan dengan kondisi tempat tinggal peserta didik. Kodrat zaman berarti hendaknya mendidik sesuai zaman mereka. Pembelajaran abad 21 ini lebih menekankan pada pendidikan budi pekerti guna mengembangkan karakter peserta didik sehingga pembelajaran mengandung nilai-nilai kehidupan.

Pendidikan adalah tuntutan bagi seluruh kodrat yang ada pada anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Sedangkan pengajaran adalah pendidikan dengan cara memberi ilmu atau pengetahuan agar bermanfaat bagi kehidupan lahir dan batin. Pendidikan bertujuan untuk menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak. Pendidik itu hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak. Oleh sebab itu, pendidik berkewajiban menuntun tumbuhnya kodrat yang ada pada diri anak agar dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.

  1. Apa yang Anda percaya tentang peserta didik dan pembelajaran di kelas sebelum Anda mempelajari topik ini?

Sebelum mempelajari topik ini, saya percaya bahwa setiap peserta didik memiliki potensi unik yang harus dihargai dan dikembangkan. Saya juga percaya bahwa pembelajaran di kelas haruslah interaktif, memotivasi, dan menyesuaikan dengan gaya belajar individu. gaya belajar adalah kombinasi antara cara seseorang dalam menyerap pengetahuan dan cara mengatur serta mengolah informasi atau pengetahuan yang ia dapat.

  • Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku Anda setelah mempelajari topik ini?

Sebelumnya, saya mungkin kurang memahami pentingnya memperlakukan setiap peserta didik sesuai dengan kodratnya dan memberikan perhatian yang tulus serta memberikan contoh yang baik dalam proses pembelajaran. Setelah mempelajari topik ini, saya lebih memahami betapa pentingnya pendekatan yang holistik terhadap pendidikan, termasuk mengakui dan mengembangkan potensi unik setiap peserta didik serta memperhatikan aspek moral dan budaya dalam pembelajaran. Serta pemikiran saya tentang pendidikan telah berkembang. Saya menjadi lebih sadar akan pentingnya memberi ruang bagi peserta didik untuk mengembangkan minat dan bakat mereka sambil tetap memberikan bimbingan yang diperlukan. Saya juga lebih menyadari bahwa pendidikan harus relevan dengan kondisi alam dan zaman agar dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi peserta didik. Oleh karena itu, saya lebih terbuka untuk mengadaptasi metode pengajaran sesuai dengan perkembangan zaman dan mengintegrasikan pembelajaran budi pekerti dalam pengajaran saya.

  • Apa yang dapat segera Anda terapkan lebih baik agar kelas Anda merefleksikan pemikiran KHD?

Untuk merefleksikan pemikiran Ki Hadjar Dewantara (KHD) dalam kelas saya, saya dapat segera menerapkan beberapa langkah:

  1. Memberikan Ruang bagi Peserta Didik: Saya akan menciptakan lingkungan yang mendukung bagi peserta didik untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka. Ini bisa dilakukan dengan memberikan proyek-proyek kreatif, diskusi terbuka, atau kegiatan ekstrakurikuler yang memungkinkan mereka mengembangkan diri mereka secara holistik.
  2. Memperhatikan Konteks Lokal: Saya akan lebih memperhatikan latar belakang daerah asal peserta didik dan mengintegrasikan konteks lokal dalam pembelajaran. Ini bisa melalui penekanan pada budaya lokal dalam pembelajaran atau mengaitkan materi pelajaran dengan situasi dan kondisi tempat tinggal peserta didik.
  3. Mengintegrasikan Pendidikan Karakter: Saya akan aktif memasukkan pembelajaran tentang nilai-nilai moral dan karakter dalam setiap aspek pembelajaran. Ini bisa dilakukan dengan memilih bahan bacaan yang menginspirasi, memperkuat diskusi etika dalam kelas, dan memberikan contoh yang baik dalam perilaku sehari-hari.
  4. Menyesuaikan Metode Pengajaran dengan Zaman: Saya akan terus memperbarui metode pengajaran saya sesuai dengan perkembangan zaman dan teknologi. Hal ini bisa mencakup penggunaan teknologi dalam pembelajaran, memperkenalkan metode pembelajaran yang aktif dan kolaboratif, serta memberikan tugas yang relevan dengan kebutuhan masa kini.

Dengan menerapkan langkah-langkah ini, saya yakin kelas saya akan lebih mencerminkan pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang pendidikan yang holistik dan relevan dengan kebutuhan peserta didik.

Bagikan:

Tags

Baca Juga

Leave a Comment