Karakteristik dan variabilitas angin yang membangkitkan gelombang laut di perairan laut selatan Jawa pada Samudra Hindia. Berdasarkan data arah dan kecepatan angin ketinggian 10 meter pengamatan tiap 6 jam tahun 2005 hingga 2013.
Hasil analisis diketahui bahwa pada saat musim barat, angin dominan di perairan laut selatan Jawa bertiup dari arah baratdaya hingga baratlaut dengan kecepatan angin rata-rata berkisar antara 5 dan 15 knots. Pada saat transisi musim timur, terjadi perubahan pola angin di perairan laut selatan Jawa yaitu dari angin baratan menjadi angin timuran.
Arah angin dari Barat Daya hingga Barat berlangsung hanya pada bulan Maret dan untuk bulan April hingga Mei, arah angin dari timur hingga ternggara. Kecepatan angin rata-rata berkisar antara 5 dan 10 knots. Pada saat musim timur, angin dominan di perairan laut selatan Jawa bertiup dari arah timur hingga tenggara dengan kecepatan angin rata-rata berkisar antara 10 dan 15 knots. Pada saat transisi musim barat, angin dominan di perairan laut selatan Jawa bertiup dari arah tenggara dengan kecepatan angin rata-rata berkisar antara 5 dan 10 knots.
Arah dan tinggi gelombang laut di perairan laut selatan Jawa secara spasial umumnya bervariasi mengikuti pola angin. Gelombang bergerak dari arah Barat hingga Barat Daya pada saat terjadi angin Barat saat Monsun Asia, dan bergerak dari Tenggara pada saat terjadi angin Timur saat Monsun Australia.
Pada saat transisi Monsun Australia, arah gelombang sangat bervariasi, dimulai pada bulan Maret dari arah Barat Daya, kemudian bulan April dari selatan hingga Barat Daya dan pada bulan Mei dari arah Tenggara.
Sedangkan pada saat transisi Monsun Asia, arah gelombang bergerak dari tenggara hingga selatan. Tinggi gelombang laut di perairan ini mempunyai dua puncak gelombang tertinggi dan dua puncak gelombang terendah.
Pada saat musim angin barat, puncak gelombang tertinggi umumnya terjadi pada bulan Januari, sedangkan pada transisi musim Timur terjadi puncak gelombang terendah di bulan April. Pada saat musim angin timur, puncak gelombang tertinggi umumnya terjadi pada bulan Juli, sedangkan pada transisi musim Barat terjadi puncak gelombang terendah di bulan November.
Kejadian absolut gelombang tertinggi di Perairan laut selatan Jawa selama periode 2005 hingga 2013 terjadi di bulan Januari dengan tinggi gelombang mencapai 2,5 hingga 5,0 meter. Frekuensi kejadian tinggi gelombang 2 meter atau lebih terbesar di perairan laut selatan Jawa terjadi pada bulan Januari dengan frekuensi tinggi gelombang berkisar antara 20 dan 30 persen.
(Sumber:BAGUS PRAMUJO, Prof. Dr. rer. nat. Muh. Aris Marfai, M.Sc, Geografi Pascasarjana UGM)