Verifikasi Prakiraan Tinggi Gelombang Laut Perairan Dan Samudera Selatan Jawa
Gelombang sangat berpengaruh terhadap berbagai kegiatan di laut, diantaranya transportasi laut, aktivitas penangkapan ikan oleh nelayan dan lain sebagainya. Berbagai dampak akibat adanya gelombang tinggi di perairan Indonesia sering terjadi terutama yang disebabkan adanya gelombang tinggi, sehingga dalam pelayanan informasi meteorology kelautan (marine meteorological services), selain informasi tentang angin, informasi tinggi gelombang merupakan bagian terpenting yang harus ada dalam setiap jenis informasi kelautan yang di keluarkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika (BMKG).
Data hasil pengukuran dan observasi di lautan umumnya sangat terbatas dan tidak kontinu,sehingga banyak institusi di berbagai negara menggunakan data model untuk memperoleh informasi gelombang laut baik untuk kepentingan operasional maupun penelitian. WMO-No.702 menyebutkan bahwa data untuk keperluan analisa gelombang laut dapat diperoleh dari dua sumber utama, yaitu: (1) hasil pengukuran dan observasi, dan (2) hasil estimasi berdasarkan data angin (wave hindcast). Model Ina-Waves digunakan oleh BMKG sejak tahun 2016 untuk keperluan operasional pelayanan informasi meteorologi maritim di Indonesia secara rutin termasuk juga untuk peringatan dini gelombang tinggi di wilayah perairan Indonesia hingga sekarang.
Elemen penting dari setiap sistem operasional prakiraan adalah verifikasi terhadap data hasil prakiraan, kegiatan verifikasi ini dilakukan terutama untuk perkiraan jangka pendek. Verifikasi tinggi gelombang ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui performa model gelombang luaran Ina Wave BMKG dengan membandingkan data lapangan.
Stasiun Meteorologi Klas III Tunggul Wulung Cilacap merupakan UPT Badan Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika (BMKG) yang melaksanakan operasional synoptik dengan pelayanan Informasi Meteorologi Penerbangan Bandara Tunggul Wulung Cilacap dan sebagai UPT mandatory yang melaksanakan pelayanan informasi cuaca maritim wilayah perairan dan samudera selatan Jawa Barat, Jawa Tengah Dan DIY.
Sebagai UPT mandatory pelayanan informasi cuaca maritim mendapatkan tugas untuk kegiatan Fam Voyage, namun terkait dengan wilayah pelayanan sangat sulit untuk dilaksanakan mengingat rute kapal di wilayah pelayanan adalah kapal Batu Bara, Kapal Tanker Pertamina, Kapal Milik Pupuk Sriwijaya dengan ijin yang sulit dan cukup berbahaya.
Tanpa mengurangi tujuan sesuai Dasar Hukum pelaksanaan Fam Voyage, Stasiun Meteorologi Klas III Tunggul Wulung Cilacap tetap melaksanakan dalam bentuk kegiatan Verifikasi Tinggi Gelombang hasil prakiraan di wilayah pelayanan melalui survei darat yaitu dengan cara menggali informasi dari nelayan yang baru mendarat dari laut.
Pelaksanaan survei dilaksanakan di pantai Santolo kabupaten Garut, Pantai Pamayang Sari Kabupaten Tasikmalaya, Dan Pantai Pangandaran Kabupaten Pangandaran. Perjalanan survei dilaksanakan sebagai berikut :
Berangkat pada tanggal 10 November 2020 pukul 08.00 WIB, tiba dilokasi pantai Santolo Kabupaten Garut pukul 15.30 WIB dan langsung wawancara dengan nelayan terkait kegiatan melaut hingga pukul 17.30 WIB. Kegiatan dilanjutkan esok hari pada tanggal 11 November 2020 mulai pukul 06.00 WIB pagi hari hingga pukul 10.00 WIB.
Pada tanggal 11 November 2020 Pukul 10.00 WIB melanjutkan perjalanan darat menuju pantai Pamayang Sari Kabupaten Tasikmalaya dan tiba dilokasi pukul 11.30 WIB. Pelaksanaan wawancara dengan nelayan dilaksanakan hingga 14.00 WIB dan melanjutkan perjalanan darat ke pantai Cijulang Kabupaten Pangandaran.
Tiba di pantai Pangandaran kabupaten Pangandaran pukul 16.00 WIB. Mengingat nelayan baru mendarat pukul 18.00 WIB, survei dilaksanakan mulai pukul 18.30 hingga pukul 21.30 WIB.
Tim pelaksana survei tinggi gelombang wilayah perairan dan samudera Selatan kabupaten Garut, Tasikmalaya, dan Pangandaran adalah sebagai berikut :
1.Nama : Nurfaijin, S.Si.,M.Sc NIP : 197111101997031001 Pangkat/Gol : Penata TK. I III/d Jabatan : PMG Muda Stamet Tunggul Wulung Cilacap
2.Nama : Adnan Dendy Mardika, A.Md NIP : 198908192010121001 Pangkat/Gol : Penata Muda TK.I III/b Jabatan : PMG Pelaksana Lanjutan
3.Nama : Yunarto Wibowo, SP NIP : 197806131999031001 Pangkat/Gol : Penata III/c Jabatan : PMG Muda Stamet Tunggul Wulung Cilacap
4.Nama : Hakim Mubasir, S.kom NIP : 197812221998031001 Pangkat/Gol : Penata TK.I III/d Jabatan : PMG Muda Stamet Tunggul Wulung Cilacap
Peta Lokasi Survei Tinggi Gelombang
Lokasi Pantai Santolo Kabupaten Garut Jawa Barat
Lokasi Pantai Pamayang Sari Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat
Lokasi Pantai Pangandaran Kabupaten Pangandaran Jawa Barat
Prakiraan tinggi gelombang yang digunakan untuk divalidasi dalam kegiatan ini terdiri dari prakiraan tinggi gelombang wilayah pelayanan yaitu :
1.Prakiraan tinggi gelombang yang digunakan untuk wilayah perairan dan samudera Selatan Kabupaten Garut (Pantai Santolo) berlaku dari tanggal 09 November 2020 pukul 19.00 WIB hingga 10 November 2020 pukul 07.00 WIB
2.Prakiraan tinggi gelombang yang digunakan untuk wilayah perairan dan samudera Selatan Kabupaten Garut (Pantai Santolo) dan Kabupaten Tasikmalaya (Pantai Pamayang Sari) berlaku dari tanggal 10 November 2020 pukul 19.00 WIB hingga 11 November 2020 pukul 07.00 WIB.
3.Prakiraan tinggi gelombang yang digunakan untuk wilayah perairan dan samudera Selatan Kabupaten Pangandaran (TPI Cijulang Pangandaran) yang berlaku dari tanggal 11 November 2020 pukul 07.00 WIB hingga 11 November 2020 pukul 19.00 WIB.
Prakiraan cuaca maritim wilayah pelayanan Stasiun Meteorologi Klas III Tunggul Wulung Cilacap yang telah dibuat divalidasi dengan menggunakan data hasil survei berdasarkan informasi dari nelayan di masing-masing lokasi survei. Wilayah pelayanan dengan kode H.02 yang mencakup wilayah perairan dan samudera selatan kabupaten Garut (lokasi pantai Santolo), Kabupaten Tasikmalaya (lokasi survei pantai Pamayang Sari), dan Kabupaten Pangandaran (lokasi Pantai Pangandaran).
Dari kegiatan survei lapangan ini terdapat manfaat yang dapat diambil, baik untuk nelayan, bagi BMKG, dan Tim Survei Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung. Adapun manfaatnya antara lain:
1.Manfaat bagi nelayan:
Meningkatkan pengetahuan serta kemampuan nelayan dalam memperoleh informasi cuaca maritim dari lembaga resmi yaitu BMKG
Menjalin hubungan baik antara nelayan dan BMKG dalm hal ini Stasiun yang melayani informasi Cuaca Maritim
2.Manfaat bagi BMKG
Mengetahui sejauh mana produk informasi yang dikeluarkan oleh BMKG dapat bermanfaat bagi para nelayan dalam aktifitas melaut.
BMKG dapat mengetahui apakah bentuk informasi yang dikeluarkan dapat dengan mudah di fahami oleh nelayan sehingga nelayan tidak memilih informasi dari sumber lain mengingat dari hasil survei rata-rata nelayan tidak mengenali informasi yang dikeluarkan oleh BMKG
Lebih meningkatkan keakuratan data informasi cuaca pelayanan maritim yang dihasilkan.
3. Manfaat bagi Tim Survei
Menambah wawasan, pengalaman dan pengetahuan tentang kegiatan melaut
Dapat membandingkan antara prakiraan cuaca dengan keadaan sebenarnya di laut melalui informasi yang di peroleh dari nelayan
Dapat mengetahui permasalahan cuaca yang dihadapi para nelayan dan bagaimana cara menghadapi Ketika terjadi cuaca signifikan
Meningkatkan hubungan baik antara nelayan dan UPT BMKG melaui Tim Survei
Dapat memperbaiki kualitas prakiraan yang telah dibuat dengan verifikasi lapangan berdasarkan informasi dari nelayan
Evaluasi hasil pelaksanaan survei lapangan tinggi gelombang dengan dialog langsung dengan para nelayan di lokasi pantai Santolo Kabupaten Garut, Pantai Pamayang Sari Kabupaten Tasikmalaya, dan Pantai Cijulang Kabupaten Pangandaran adalah sebagai berikut:
1.Perjalanan Ke Lokasi
Perjalanan ke lokasi survei dimulai dari pantai Santolo Kabupaten Garut melalui perjalanan darat mengunakan mobil dinas Stasiun Meteorologi Klas III Tunggul Wulung Cilacap, dan dilanjutkan ke Pantai Pamayang Sari Kabupaten Tasikmalayan hingga Pantai Cijulang Kabupaten Pangandaran. Kegiatan survei dilaksanakan selama tiga hari yaitu 10 November 2020 s/d 12 November 2020.
2.Informasi Cuaca Maritim
Dari hasil wawancara dengan nelayan, rata-rata nelayan tidak mengenali produk informasi yang dikeluarkan oleh BMKG. Informasi tinggi gelombang yang digunakan oleh nelayan diperoleh dari sumber lain. Ketika Tim Survei memperkenalkan informasi cuaca maritim produk BMKG justru nelayan kurang antusias karena dianggap sulit untuk menggunakanya. Informasi cuaca maritim dalam bentuk tabel yang selama ini dibuat dan dipublikasikan oleh BMKG, belum sampai ke nelayan sebagai tulang punggung negara di sektor kelautan.
3.Kesadaran pentingnya Informasi Cuaca Maritim
Nelayan mengakui bahwa pada saat angin timur gelombang tinggi, namun tetap melaut alasan kebutuhan hidup, justru yang ditakuti nelayan adalah gelombang pada saat angin Barat, karena saat angin Barat gelombang pecah dan perahu pasti terbalik seperti yang disampaikan nelayan di pantai Santolo Kabupaten Garut yaitu Bapak Paiman dan Wargono: “Pada saat angin timur memang gelombang tinggi walaupun mencapai 4 meter saya tetap melaut, karena perahu dapat mengikuti alur gelombang, yang saya takuti justru gelombang pecah pada saat angin Barat karena perahu bisa terbalik”. Nelayan pada dasarnya sadar akan kebutuhan informasi tinggi gelombang karena sebelum nelayan melaut minta informasi dari teman yang lain tentang informasi tinggi gelombang walaupun sumbernya bukan dari BMKG.