Pengaruh Kedalaman Pantai Terhadap Tinggi Gelombang

admin

 

Kedalaman Pantai

Sebagian besar gelombang yang dibahas pada bagian sebelumnya mengacu pada gelombang perairan dalam di lautan terbuka. Namun apa yang terjadi jika gelombang ini bergerak menuju pantai dan bertemu perairan dangkal? Ingatlah bahwa di perairan dalam, kecepatan gelombang bergantung pada panjang gelombangnya, namun di perairan dangkal, kecepatan gelombang bergantung pada kedalaman. Ketika gelombang mendekati pantai, gelombang tersebut akan “menyentuh dasar” pada kedalaman yang sama dengan setengah panjang gelombangnya; dengan kata lain, ketika kedalaman air sama dengan kedalaman dasar gelombang. Pada titik ini perilaku gelombang akan mulai dipengaruhi oleh lapisan bawah.
Ketika gelombang menyentuh dasar, gesekan menyebabkan gelombang melambat. Saat satu gelombang melambat, gelombang di belakangnya akan mengejarnya, sehingga mengurangi panjang gelombangnya. Namun gelombang tersebut masih mengandung jumlah energi yang sama, sehingga ketika panjang gelombang berkurang, tinggi gelombang bertambah. Akhirnya tinggi gelombang melebihi 1/7 panjang gelombang, dan gelombang menjadi tidak stabil dan membentuk breaker (gelombang tidak stabil dan mulai punah). Seringkali breaker akan mulai melengkung ke depan saat putus. Hal ini disebabkan dasar gelombang mulai melambat sebelum puncak gelombang, karena merupakan bagian pertama yang bertemu dengan dasar laut. Jadi puncak gelombang berada “di depan” dari sisa gelombang, namun tidak ada air di bawahnya yang menopangnya.
Panjang Gelombang
(Steven Earle “Physical Geology”)

Ada tiga jenis breakers: spilling, plunging, and surging. Hal ini berkaitan dengan kecuraman dasar gelombang, dan seberapa cepat gelombang akan melambat dan energinya akan hilang.
Spilling breakers terbentuk di pantai yang landai atau datar, tempat energi gelombang hilang secara bertahap. Gelombang perlahan-lahan bertambah tinggi, kemudian perlahan-lahan runtuh dengan sendirinya. Bagi para peselancar, ombak ini memberikan perjalanan yang lebih lama, namun kurang mengasyikkan.
Spilling breakers

Plunging breakers terbentuk di pantai yang kemiringannya lebih curam, dimana terjadi perlambatan gelombang secara tiba-tiba dan gelombang menjadi lebih tinggi dengan sangat cepat. Puncaknya melampaui sisa gelombang, melengkung ke depan dan pecah karena hilangnya energi secara tiba-tiba. Ini adalah gelombang “pipeline” yang dicari para peselancar.
Plunging breakers

Surging breakers terbentuk di garis pantai yang paling curam. Energi gelombang terkompresi secara tiba-tiba tepat di garis pantai, dan gelombang pecah tepat di pantai. Ombak ini memberikan perjalanan yang terlalu singkat (dan berpotensi terjadi bahaya) untuk dinikmati para peselancar.
Surging breakers

Bagikan:

Tags

Leave a Comment